ASPIKOM
Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu
Komunikasi (ASPIKOM) merupakan satu-satunya asosiasi yang menghimpun para
pengelola pendidikan tinggi ilmu komunikasi baik di tingkat jurusan maupun
program studi atau fakultas di seluruh Indonesia. ASPIKOM didirikan pada
tanggal 23 Maret 2007 di Salatiga, Jawa Tengah.
Kepengurusan periode pertama
dipimpin Ibu Dra. Agustina Zubair, M.Si terfokuskan pada penggalangan dan
kepengurusan periode kedua 2010-2013 ditetapkan melalui Kongres ASPIKOM yang
digelar oleh Universitas Riau (UNRI), di Pekanbaru lebih kearah pengembangan.
Sekretariat ASPIKOM Pusat di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara,
Gedung Utama Lantai 11, Jalan S.Parman No.1 Jakarta Barat 11440, dan Fakultas
Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jalan Hang Lekir I
No. 8 Senayan Jakarta Pusat 12070.
Struktur organisasi dan
kepengurusan ASPIKOM memiliki Dewan Kehormatan yang terdiri dari para praktisi
komunikasi yang memiliki kredibilitas di bidangnya, dan Dewan Pakar yang
terdiri dari pakar ilmu Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Sedangkan pengurus pusat diorientasikan mencerminkan perwakilan dari perguruan
tinggi penyelenggara program studi, jurusan dan fakultas Komunikasi dari
berbagai wilayah.
Untuk mengembangkan dan mendorong
lembaga pengelola pendidikan tinggi ilmu komunikasi, ASPIKOM memiliki 4 (empat)
bidang kegiatan dalam organisasi yaitu, Bidang Kurikulum dan Pembelajaran,
Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Bidang Penelitian dan Pengembangan, dan
Bidang Humas dan Kerjasama.
Mengingat perkembangan pendidikan
tinggi ilmu komunikasi, maka ASPIKOM membentuk 13 Koordinator Wilayah seluruh
Indonesia, yaitu : (1) Sumatera Utara- Aceh, (2) Riau, (3) Sumbar (4) Bengkulu
(5) Sumatera Selatan (6) Lampung, (7) DKI-Jakarta,Bogor dan Bekasi (8)Banten
(9) Jawa Barat (10) Jateng –DIY (11) Jawa Timur- Bali (12) Kalimantan dan (13)
Sulawesi. Penyelenggara pendidikan tinggi Ilmu Komunikasi yang belum masuk
dalam cakupan koordinator, sementara dapat bergabung dengan koordinator wilayah
terdekat, sebelum membentuk kepengurusan wilayah yang sesuai dengan faktor
geografis. (Sumber)
ASPIKOM Wilayah Riau
ASPIKOM Wilayah Riau merupakan
ASPIKOM wilayah yang pertama kali dibentuk di Indonesia. Sebagai pionir
organisasi di tingkat wilayah, saat ini ASPIKOM Wilayah Riau sedang gencar
melakukan sosialisasi, menggelar kegiatan dan membangun kerjasama dengan
berbagai stakeholder. Kiprah ASPIKOM Wilayah Riau diawali dengan kegiatan
Seminar Nasional “Visi Riau 2020 Perspektif Ilmu Komunikasi”, sebagai bentuk
kontribusi ASPIKOM bagi pembangunan di daerah. Kegiatan tersebut akan
menghadirkan pakar-pakar di bidang komunikasi untuk mensinergikan konsep
pemikiran ilmu komunikasi dengan implementasi visi Pemerintah Provinsi Riau.
Namun sebelumnya, ASPIKOM Wilayah
Riau sudah memulai berbagai aktivitas untuk mensinergikan pendidikan tinggi
ilmu komunikasi yang ada di Riau dan mensinergikan program kegiatan ASPIKOM
dengan lembaga/ organisasi lainnya. Kegiatan tersebut yaitu:
• Melakukan
audiensi dengan rektor perguruan tinggi di Riau yang penyelenggarakan
pendidikan tinggi ilmu komunikasi.
• Audiensi
dengan pengelola Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Riau.
• Audiensi
dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pekanbaru.
• Menandatangani
nota kerja sama ASPIKOM Wilayah Riau dan AJI Kota Pekanbaru dalam hal pembinaan
mahasiswa ilmu komunikasi sebelum pelaksanaan magang.
• Audiensi
dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Riau.
• Audiensi
dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau.
• Audiensi
dengan tokoh-tokoh pers.
Ke depan ASPIKOM Wilayah Riau
akan terus berkiprah sesuai dengan disiplin keilmuan di bidang komunikasi untuk
memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Riau.
Selain itu, ASPIKOM juga akan mensinergikan kebutuhan SDM stakeholder dengan
meningkatkan kompetensi pengajaran berbasis kompetensi. Sehingga lulusan
pendidikan tinggi ilmu komunikasi, bisa menjadi agent of change bagi perubahan
sosial yang lebih baik. Apalagi di era globalisasi komunikasi, peran
komunikator diperlukan untuk mengawal perubahan agar selaras dengan karakter
dan nilai-nilai kultural masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar